Budaya rupa adalah ungkapan rupa yang indah di sekitar lingkungan manusia. Wujudnya dapat berupa sebuah gambar, bangunan, interior rumah, kursi, perabotan elektronik, majalah yang sarat dengan gambar, hingga tayangan siaran iklan televisi. Dari sejumlah karya manusia itu terdapat benda-benda yang indah sehingga perasaan kita tergugah, itulah karya seni rupa.
Pandangan stereotip, bahwa seni rupa adalah sebuah lukisan yang tergantung di dinding telah lama ditinggalkan orang. Pandangan demikian tidaklah salah, tetapi menjadikan seni kemudian terkucil dalam bingkai masyarakat sosial yang sempit. Pandangan-pandangan bahwa seni rupa itu adalah high art (seni tinggi) telah lama mencair, digantikan oleh pandangan bahwa seni rupa adalah segala wujud karya manusia yang bernilai.
Sebenarnya, kehidupan seni rupa abad pertengahan menunjukkan bahwa karya seni itu tidaklah jauh dari masyarakat. Hampir semua benda, bangunan, pakaian, dan berbagai peralatan manusia dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai keindahan. Demikian pula tiada batas yang kaku antara seorang seniman, ilmuwan, ataupun filsuf dalam kehidupan sehari-hari. Kesemuanya saling mengisi dan berpadu, bahkan telah menjadi kelaziman di zaman itu.
Ada hal yang selalu menjadi pertanyaan masyarakat awam: “Mengapa benda unik disekitar kita kerap dikategorikan sebagai karya seni? Mengapa masyarakat menyukainya?” Hal itu dikarenakan setiap benda yang dibuat oleh manusia pada dasarnya selalu disentuh oleh nilai keindahan, bahkan sebuah mesin sekalipun. Hal tersebut merupakan terapan seni pada segala hal, seperti pada zaman klasik dan zaman pencerahan yang selalu menciptakan benda-benda yang indah.
Di masa sekarang tidak ada lagi kesenjangan antara berbagai karya rupa, apakah seni murni ataukah desain. Kesemuanya tergantung pada persepsi masyarakat dalam menempatkan segala benda dalam kehidupannya.
0 komentar:
Posting Komentar